Memenangkan disini adalah
bagaimana kita bisa membuat konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli product yang kita tawarkan, dalam hal
ini property.
Lantas pertanyaan yang
timbul adalah “Bagaimana caranya?”. Sebenarnya hal tersebut tidak sulit,
namun tidak juga mudah. Namun, kita harus tau betul property apa yang dibutuhkan/ dicari oleh calon pembeli. Oleh karena itu proses Screening sangat diperlukan. Screening adalah tahapan dimana kita mencari tau spesifikasi dari apa yang dicari oleh konsumen kita. Contoh : “Bapak cari rumah yang didaerah apa ? Budget berapa ? Luas Tanah ? . Dengan kita mengetahui kriteria yang dicari oleh mereka, hal itu akan jauh memudahkan kita untuk memilih rumah mana yang akan kita tawarkan. Selain itu, waktu yang terpakai akan jauh lebih efisien ketimbang kita menawarkan seluruh product yang kita miliki. Bayangkan kalau anda ingin membeli rumah dengan harga maksimal 600 juta, namun anda ditawarkan rumah dengan harga jauh diatas itu, misalnya 800 juta, 900 juta. Akan secara otomatis terjadi out of budget. Jadi sekali lagi ditekankan bahwa screening adalah langkah utama yang perlu dilakukan dalam melayani konsumen.
namun tidak juga mudah. Namun, kita harus tau betul property apa yang dibutuhkan/ dicari oleh calon pembeli. Oleh karena itu proses Screening sangat diperlukan. Screening adalah tahapan dimana kita mencari tau spesifikasi dari apa yang dicari oleh konsumen kita. Contoh : “Bapak cari rumah yang didaerah apa ? Budget berapa ? Luas Tanah ? . Dengan kita mengetahui kriteria yang dicari oleh mereka, hal itu akan jauh memudahkan kita untuk memilih rumah mana yang akan kita tawarkan. Selain itu, waktu yang terpakai akan jauh lebih efisien ketimbang kita menawarkan seluruh product yang kita miliki. Bayangkan kalau anda ingin membeli rumah dengan harga maksimal 600 juta, namun anda ditawarkan rumah dengan harga jauh diatas itu, misalnya 800 juta, 900 juta. Akan secara otomatis terjadi out of budget. Jadi sekali lagi ditekankan bahwa screening adalah langkah utama yang perlu dilakukan dalam melayani konsumen.
“Melayani konsumen dengan sepenuh hati”.
Ya sering kali ada perkataan jika kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh
hati, maka hasilnya akan jauh lebih baik. Bayangkan jika kita bersungut-sungut
dalam melayani client kita, contoh : “aduh ini panas banget si”, “mana ni
client ga dateng-dateng”, “aduh kebanyakan nawar ini tamu ga beli-beli”, dsb.
Ungkapan-ungkapan yang terucap dalam hati tersebut mungkin tidak didengar oleh
calon pembeli. Namun akan membuat diri anda merasa tidak nyaman, ekspresi anda
menjadi muram, dan yang lebih parah lagi kalau tamu kita jadi males liat kita
yang ekpresinya lagi manyun. So , lebih baik jalanin semuanya dengan semangat
dan sepenuh hati. Percayalah bahwa setiap usaha yang kau lakukan, tidak akan ada yang sia-sia. Tetaplah berfikiran positif dan layanilah tamu anda dengan
seluruh kemampuan yang anda miliki.
“Understanding your consumer,
so you can winning them heart”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar