Welcome to kevinprayudi.blogspot.com. Feel free to explore more about property. Regards,"Pemuda Pemasar Properti"

Rabu, 22 April 2015

Marketing Mix Dalam Properti

CHAPTER 5
PROPERTY & THE MARKETING MIX
            Pertanyaan pertama yang mungkin akan anda tanyakan adalah apakah itu marketing mix dan apa kegunaannya? Sebelumnya saya akan membahas dulu apa itu marketing mix.
            Marketing mix is a combination of the product itself, the price of product, the place where it is made available, and the activities that introduce it to consumer that creates a desired response among a set of predefined consumers.
           
Bingung ?  Pasti ! Oke saya jelaskan intinya marketing mix adalah komponen-komponen dasar yang menjadi pondasi dalam kegiatan pemasaran. Marketing Mix biasa disingkat sebagai 4P yang terdiri dari :
1.     Product
2.     Price
3.     Place
4.     Promotion
            Komponen diatas digunakan jika anda menjual product. Sedangkan jika anda menjual service atau jasa ada tambahan 3P lagi yaitu :
5.     People
6.     Process
7.     Physical Evidence


            Sebagai seorang marketer atau pemasar, hal diatas adalah pengetahuan dasar yang wajib anda ketahui dan anda pahami. Bayangkan jika anda ingin menjual suatu product atau jasa tapi anda tidak menguasai product yang anda jual, atau bahkan anda tidak mengetahui harga dari produk tersebut. Suatu hal yang patut untuk dipertanyakan bukan? Kalau begitu mari kita bahas satu per satu komponen-komponen yang terdapat didalam marketing mix khususnya dibidang property.

Product

Pada komponen pertama ini kita tidak hanya membahas produk secara fisik saja, melainkan juga quality, image, branding, features, variants, mix, support, customer service, use occasion, availability, warranties. Intinya kita harus paham dengan produk atau service yang kita tawarkan kepada konsumen. Dikarenakan hal tersebut akan berpengaruh terhadap persepsi konsumen terhadap kita sebagai pemasar. Semakin besar pengetahuan anda mengenai produk yang anda jual, maka akan semakin besar pula kepercayaan konsumen terhadap anda. Sebagai contoh jika konsumen A bertanya kepada anda , “Berapa luas bangunan dan luas tanah rumah ini?”, “Kira-kira rumah ini sudah berdiri berapa lama ya?”, “Fasilitas apa saja si yang ada di daerah sini?”. Jika anda hanya tidak bisa menjawab hal-hal dasar tersebut. Bagaimana konsumen bisa percaya terhadap anda. Tidak ada daya tarik yang membuat konsumen tertarik untuk membeli produk yang anda jual. Jadi sebaiknya sebelum kita menawarkan produk yang akan jika jual, hendaklah kita paham dulu mengenai spesifikasi dari rumah tersebut. Mulai dari hal-hal yang sederhana saja seperti luas bangunan, luas tanah, real estate / BTN, jenis surat, kelengkapan surat, lingkungan sekitar, dll. Hal tersebutlah yang setidaknya menjadi pengetahuan dasar anda sebelum menjual property.
Keluar dari spesifikasi atau fitur-fitur yang ditawarkan, ada faktor lain yang lebih penting untuk diperhatikan yaitu “added value” atau nilai lebih. Dikarenakan konsumen membeli suatu barang/ jasa sebenarnya didasarkan oleh kebutuhan atau permasalahan yang mereka  hadapi. Sehingga, anda harus tau betul apa yang diinginkan oleh mereka. Caranya adalah menggalih melalui pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan. Biasanya akan keluar jawaban seperti “sebenarnya saya ingin rumah yang …….” Nah dari situ, anda sudah menemukan kriteria utama yang mereka cari. Nilai lebih disini seperti “dengan anda membeli rumah ini, keluarga dan anda akan merasa nyaman dikarenakan dekat dengan sport club atau tempat bermain. Jika anda berhasil mempertemukan apa yang dicari oleh konsumen dengan rumah yang tepat, maka anda selangkah didepan menuju titik pertemuan penjual-pembeli.


Price

            Harga disini bicara seberapa besar biaya yang anda keluarkan untuk mendapatkan suatu barang / jasa. Harga hubungannya sangat dekat dengan customer value yaitu perbandingan antara benefit dengan risk yang didapatkan. Benefit disini bicara tentang apa yang didapatkan oleh konsumen seperti kelebihan-kelebihan dalam membeli suatu produk. Sedangkan risk adalah biaya yang rela dikeluarkan untuk membayar suatu produk yang akan dibeli. Konsumen akan merasa puas ketika benefit yang didapat lebih besar dari pada risk yang harus dikeluarkan. Hal ini penting untuk diperhatikan, terutama jika kita ingin menaikkan harga dari produk yang ingin kita tawarkan. Akan lebih baik jika anda menambahkan benefit yang diberikan ketika anda ingin menaikkan harga. Jika tidak, konsumen akan merasa kurang puas.
            Begitu juga dalam dunia properti, harga adalah faktor yang sangat rentan. Dikarenakan ini adalah faktor pertama yang menjadi pertimbangan orang sebelum menentukan rumah yang akan mereka pilih. Jika anda memasang harga terlalu tinggi, jalankan konsumen datang untuk melihat rumah yang anda jual, untuk melihat diiklan saja orang sudah malas. Tetapi, memang tidak menutup kemungkinan kalau ada saja orang yang rela mengeluarkan uang lebih banyak jika mereka sudah suka dengan rumah tersebut.

Place
            Tempat disini merupakan sumber distribusi alias tempat bertemunya barang dengan konsumen. Dalam dunia properti, tempat bertemunya barang dengan konsumen berada di properti itu sendiri. Namun, sebelum bertemu secara langsung atau direct sales, diawali dulu dari tanya-jawab melalui internet.

Promotion
            Promosi adalah hal yang bisa dibilang kritikal disini karena tanpa media ini bagaimana cara konsumen mengetahui produk yang anda jual. Sebenarnya promotion tidak hanya bicara mengenai iklan, tetapi bisa juga seperti special offers, endorsements, user trials, campaigns, join ventures. Namun, dalam dunia property agency lebih menekankan pada bagian advertising. Advertising didunia properti sebenarnya mempunyai banyak cara mulai dari yang konvensional sampai digital. Namun, seiring perkembangan zaman media konvensional sudah mulai ditinggalkan dan semua sudah hampir beralih ke media digital. Media konvensional yang masih efektif adalah menggunakan plang yang biasanya ditaruh dipagar rumah yang akan dijual. Masih terbilang cukup efektif untuk meningkatkan awareness bahwa ada rumah yang dijual didaerah tersebut. Tetapi, cakupan atau jangkauannya sangat terbatas dilingkungan tersebut saja. Sedangkan media digital mempunyai cakupan yang tidak terbatas, bahkan batas antar pulau yang jauh sekalipun bisa dilewati dengan menggunakan kecanggihan internet.

            Media digital diatas bicara tentang website atau situs yang menawarkan jasa pemasaran properti. Banyak yang menawarkan jasa tersebut, namun sepengalaman saya yang cukup efektif dalam memasarkan yaitu website rumah.com, rumah123.com. Sudah pernah saya jelaskan sebelumnya tentang cara beriklan. Bisa dikunjungi di link berikut ini :


Jadi intinya marketing mix harus diperhatikan dengan baik. Jika anda sudah memahami semua komponen yang ada, bukan hal yang sulit bagi anda untuk mempertemukan penjual dan pembeli yang berujung pada pembelian properti.

Titipan Teman
Kunjungi juga kami di weheartcase, disini kami menyediakan berbagai macam jenis casing untuk smartphone kesayangan anda. Mulai dari smartphone Iphone, Samsung, dll.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

terima kasih kak artikelnya bagus

Unknown mengatakan...

bisa aja menggabungkan marketing mix sama property hahaha